Sejarah Karangan Bunga dan Peranannya dalam Budaya Indonesia

Alisa A

karangan bunga

Karangan bunga telah lama menjadi simbol ekspresi manusia terhadap berbagai peristiwa kehidupan—baik suka cita maupun duka cita. Dalam konteks budaya Indonesia, kehadiran karangan bunga tidak hanya sebagai penghias, tetapi juga memiliki makna sosial, emosional, dan bahkan spiritual yang cukup mendalam. Meskipun wujud dan cara penyampaiannya telah mengalami perkembangan, nilai simbolis dari karangan bunga tetap lestari dan menjadi bagian dari tradisi yang terus hidup hingga hari ini.

Artikel ini akan membahas asal-usul karangan bunga secara umum, serta bagaimana tradisi tersebut diadaptasi dan berkembang dalam budaya masyarakat Indonesia.

karangan bunga

Asal-Usul Karangan Bunga di Dunia

Penggunaan bunga sebagai media ekspresi bukanlah hal baru. Jejak sejarah mencatat bahwa manusia telah menggunakan bunga sejak ribuan tahun lalu:

  • Mesir Kuno: Bunga digunakan dalam upacara keagamaan dan prosesi pemakaman sebagai simbol kehidupan setelah kematian.
  • Yunani dan Romawi Kuno: Bunga dijadikan karangan atau mahkota sebagai lambang kemenangan, penghormatan, dan cinta.
  • Tiongkok dan Jepang: Seni merangkai bunga menjadi bagian dari filosofi hidup dan hubungan manusia dengan alam.

Di masa modern, karangan bunga semakin berkembang menjadi media komunikasi visual untuk menyampaikan pesan emosional yang tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata.

 


Masuknya Tradisi Karangan Bunga ke Indonesia

Tradisi karangan bunga mulai populer di Indonesia sejak masa kolonial Belanda, ketika masyarakat Eropa membawa kebiasaan mengirim bunga dalam berbagai momen sosial. Namun, budaya lokal Indonesia pun sebenarnya telah mengenal penggunaan bunga dalam bentuk lain sejak zaman kerajaan, seperti:

  • Sesajen bunga dalam ritual keagamaan Hindu dan Buddha.
  • Taburan bunga dalam tradisi pemakaman atau ziarah.
  • Penggunaan bunga melati dan kenanga dalam pernikahan adat sebagai simbol kesucian dan keharuman nama keluarga.

Dengan pengaruh budaya asing dan perkembangan gaya hidup urban, karangan bunga dalam bentuk papan bunga, buket, dan rangkaian meja mulai menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar.

 


Peran Karangan Bunga dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia

1. Simbol Ucapan Selamat

Karangan bunga digunakan untuk menyampaikan ucapan selamat dalam berbagai kesempatan, seperti:

  • Pernikahan
  • Kelahiran anak
  • Pembukaan usaha
  • Kenaikan jabatan
  • Ulang tahun perusahaan

Papan bunga dalam momen ini menjadi bentuk partisipasi sosial, sekaligus menunjukkan hubungan baik antara pengirim dan penerima.

2. Media Belasungkawa dan Duka Cita

Dalam suasana kehilangan, bunga menjadi simbol penghormatan dan empati. Karangan bunga papan yang dikirim ke rumah duka atau pemakaman menjadi wujud rasa turut berduka dari keluarga, sahabat, maupun kolega.

3. Ekspresi Budaya dan Religius

Bunga sering hadir dalam berbagai acara adat dan keagamaan:

  • Upacara adat seperti siraman, mitoni, dan pernikahan tradisional.
  • Perayaan hari besar keagamaan.
  • Ritual tabur bunga saat ziarah kubur.

Jenis bunga tertentu bahkan diyakini membawa makna spiritual, seperti melati yang melambangkan kesucian dan ketulusan.

4. Representasi Hubungan Formal dan Profesional

Di dunia kerja dan pemerintahan, karangan bunga menjadi bentuk komunikasi non-verbal yang penting:

  • Ucapan sukses atas pelantikan pejabat.
  • Apresiasi kepada instansi atau mitra kerja.
  • Bentuk penghormatan terhadap tokoh publik yang wafat.

Karangan bunga papan dalam hal ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga diplomatis.

 


Evolusi Desain dan Makna

Seiring perkembangan zaman, desain karangan bunga di Indonesia turut berkembang. Kini, florist menawarkan berbagai bentuk dan gaya yang bisa disesuaikan dengan karakter pengirim maupun acara yang dituju. Warna, jenis bunga, bentuk tulisan, dan gaya papan semuanya bisa dikustomisasi.

Namun demikian, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap mengacu pada kesopanan, penghargaan, dan keindahan dalam menyampaikan perasaan.

 


Karangan Bunga dalam Era Digital

Di era digital saat ini, pemesanan karangan bunga menjadi lebih mudah dan cepat melalui layanan daring. Masyarakat tidak lagi harus datang langsung ke toko bunga, namun cukup memilih desain dan mengatur pengiriman secara online.

Walaupun bentuk penyampaiannya berubah, esensi dari karangan bunga tetap sama: menjadi jembatan antara perasaan dan peristiwa, antara pengirim dan penerima, antara makna dan momen.

 

Penutup

Karangan bunga bukan sekadar dekorasi atau tradisi semata. Ia adalah bagian dari komunikasi budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia — hadir di setiap peristiwa penting, dari yang paling bahagia hingga yang paling menyedihkan. Dalam diamnya bunga-bunga yang tersusun rapi, tersimpan pesan, harapan, doa, dan penghargaan yang dalam.

Sebagai warisan budaya yang terus beradaptasi, karangan bunga tetap menjadi media yang indah dan bermakna untuk menyampaikan perasaan dalam segala bentuknya.

Bagikan:

Avatar photo

Alisa A

Alisa A adalah seorang editor gaya hidup yang terkenal dengan pendekatannya yang inovatif dan visioner dalam dunia fashion dan kecantikan. Dikenal karena kemampuannya menggabungkan estetika klasik dengan tren kontemporer, menciptakan konsep yang unik dan menarik.