Umbul Pengging, Oasis Sejarah dan Kesehatan di Jantung Jawa Tengah

Alisa A

Umbul Pengging, terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, adalah sebuah destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam.

Terkenal dengan sumber air panasnya yang memiliki khasiat terapeutik, tempat ini merupakan lokasi yang sempurna untuk relaksasi dan pemulihan.

Sejarah dan mitos yang kaya mengelilingi Umbul Pengging, menambahkan lapisan kultural pada pengalaman berendam di perairan hangatnya.

Pengunjung dapat menikmati kolam renang alami yang menenangkan, dikelilingi oleh arsitektur kuno dan taman yang terawat, membuat Umbul Pengging menjadi tempat yang ideal untuk melepas penat dan menyegarkan kembali tubuh dan pikiran.

Berbagai Kolam di Umbul Pengging

Umbul Pengging sebagai salah satu destinasi Wisata Boyolali yang cukup populer menawarkan beberapa kolam dengan kedalaman berkisar antara 150cm hingga 180cm. Kedalaman ini bisa berubah-ubah karena dasar kolam di sini tidak dilapisi dengan keramik, melainkan masih menggunakan batu alami.

Pengunjung diimbau untuk berhati-hati saat berendam karena beberapa batu di dasar kolam mungkin licin dan memiliki ujung yang tajam.

1. Umbul Dudo

Umbul Dudo, yang dahulu dikenal sebagai Umbul Tunda atau Katunda, mendapat namanya dari legenda tentang perjalanan Bandung Bandawasa yang terhenti saat hendak menuju Prambanan.

Dikisahkan, Bandung Bandawasa merasa lelah dan kehausan, namun tidak menemukan air di sekitarnya. Ia kemudian melubangi tanah dan dari situ muncul mata air yang membentuk kubangan.

Sementara itu, ada cerita lain yang menyebutkan bahwa nama 'Duda' berasal dari kisah seorang pria yang ditinggal oleh istrinya yang masih dicintainya. Menurut legenda, ia menetap di tempat itu hingga ajal menjemputnya.

Namun, kedua cerita tersebut hanyalah mitos. Tidak ada larangan khusus di Umbul Dudo, sehingga pria yang sudah menikah pun masih diizinkan untuk berendam di sana.

2. Umbul Temanten/Penganten

Umbul Temanten atau Penganten awalnya terdiri dari dua kolam terpisah sebelum dijadikan satu oleh Pakubuwono X. Kolam ini dianggap mewakili sepasang pengantin yang bersatu dan hidup harmonis karena merupakan gabungan dari dua kolam.

Umbul Temanten, yang memiliki ukuran sekitar 33 meter x 24 meter, juga sering digunakan sebagai tempat untuk prosesi siraman bagi pasangan yang akan menikah. Ada empat tangga yang terletak di setiap sudut kolam untuk memudahkan akses turun.

3. Umbul Ngabeyan

Umbul Ngabeyan dulunya adalah pemandian favorit Pakubowono X, yang membuatnya tampak lebih mewah dibandingkan pemandian lain. Pemandian ini tidak hanya dinikmati oleh raja sendiri; ia juga mengajak permaisuri dan selirnya untuk bersantai dan menikmati kesegaran air.

Awalnya, pemandian ini eksklusif dan tertutup untuk umum. Namun, seiring waktu, Umbul Ngabeyan telah berubah menjadi pemandian umum dan sering digunakan untuk ritual kungkum. Pemandian ini memiliki bentuk yang agak oval dengan diameter sekitar 26 meter.

4. Umbul Anak

Umbul Anak adalah kolam buatan yang dirancang khusus untuk anak-anak oleh pengelola. Kolam ini memiliki kedalaman yang relatif dangkal, hanya setinggi lutut orang dewasa, sehingga aman untuk anak-anak.

Air yang digunakan di kolam ini berasal dari mata air alami di sekitar Umbul Pengging, dan pengelola tidak menambahkan bahan kimia seperti kaporit untuk menjaga keasliannya.

5. Umbul Sungsang

Terletak terpisah dari empat umbul lainnya, Umbul Sungsang masih berada dalam area Umbul Pengging dan terletak sekitar 200 meter ke arah utara.

Tempat ini juga sering digunakan oleh masyarakat lokal untuk melakukan tradisi kungkum, yang biasanya diadakan pada malam Jumat Pahing.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Salatiga Terbaru, Lagi Hits, dan Paling Populer

Informasi Tarif Masuk dan Waktu Operasional di Umbul Pengging

Umbul Pengging terbuka untuk pengunjung dari pukul 06:00 hingga 17:00 WIB. Banyak yang merekomendasikan berendam di kolam pada pagi hari, saat tempat ini baru dibuka, karena udara masih sejuk namun air kolam terasa hangat.

Tiket masuk sangat terjangkau; pada hari kerja, tiket dihargai Rp. 3.500 per orang, sementara pada Minggu dan hari libur, harga tiket adalah Rp. 5.500.

Pada hari Padusan dan Syawalan, tiket dihargai Rp. 6.000. Biaya parkir untuk mobil adalah Rp. 2.500 dan untuk motor Rp. 1.500. Ada juga tarif terpisah untuk masuk ke dalam kolam, hanya Rp. 2.500, yang masih sangat ekonomis.

Umbul Pengging menawarkan suasana yang menyegarkan dan sejarah yang kaya, menjadikannya destinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang terjaga.

Bagikan:

Tags

Alisa A

Alisa A adalah seorang editor gaya hidup yang terkenal dengan pendekatannya yang inovatif dan visioner dalam dunia fashion dan kecantikan. Dikenal karena kemampuannya menggabungkan estetika klasik dengan tren kontemporer, menciptakan konsep yang unik dan menarik.